Harga
Bitcoin dulunya bahkan tidak lebih dari Rp14.000. Bagaimanapun, berbagai
peristiwa telah mempengaruhi perkembangan harga Bitcoin dari tahun ke tahun.
Dilansir dari Pintu
Academy, Chetan Chawla, Asisten Profesor di North College Naperville yang
mempelajari tentang cryptocurrency dan blockchain, mengemukakan bahwa sebenarnya konsep
Bitcoin pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto pada 31 Oktober 2008.
Meski digagas setahun
sebelumnya, Bitcoin pertama kali diluncurkan secara resmi ke publik pada awal
2009.
Harga Bitcoin saat
pertama kali diperkenalkan oleh Satoshi adalah US$ 0 karena belum ada yang
tertarik untuk memperjualbelikannya.
Pada tahun 2010, investor
mulai memperdagangan Bitcoin dengan harga di bawah satu sen. Sejak saat itu,
Bitcoin mengalami pergerakan harga yang cukup fluktuatif. Perkembangan harga
Bitcoin dari tahun ke tahun mencapai tonggak baru pada April 2011 ketika harga
Bitcoin mencapai US$ 1.
Sepanjang tahun 2011,
Bitcoin mencatat pertumbuhan nilai yang sangat baik. Pada bulan Juni, nilai
Bitcoin naik 3.200% dibanding tiga bulan sebelumnya dan mengantarkannya pada
puncak harga US$ 32.
Namun, peningkatan
harga tersebut tidak berlangsung lama. Setelah dua bulan menunjukkan tren
kenaikan yang signifikan, harga Bitcoin anjlok di pasaran dan mencapai level
terendah pada November 2011 di angka US$ 2.
Setahun setelahnya,
pergerakan harga Bitcoin berjalan cukup lambat. Pada kisaran bulan Mei hingga
Agustus 2012, Bitcoin menunjukkan peningkatan harga dari US$ 4,8 menjadi US$
13,20.
Di tahun 2013,
Bitcoin mengalami dua kali bubble prices,
lonjakan peningkatan harga yang disertai dengan penurunan harga di mana
keduanya terjadi dalam waktu singkat.
Gelembung harga
pertama terjadi pada bulan April di mana harga Bitcoin dulu sebesar US$ 220 di
awal April, tetapi anjlok hingga US$ 70 hanya dalam dua pekan setelahnya.
Reli gelembung kedua
terjadi menjelang akhir tahun. Pada awal Desember, harga Bitcoin meningkat
tajam dan menyentuh angka US$ 1.156. Namun tiga hari setelahnya, harganya turun
drastis menjadi sekitar US$ 760.
Sejak saat itu, harga
Bitcoin terus mengalami penurunan dan menyentuh level terendah US$ 315 pada
awal tahun 2015.
Setelah melewati reli
panjang penurunan harga, Bitcoin melonjak ke angka $20.089 pada Desember 2017.
Namun, Profesor Keuangan Universitas Texas, John Griffin, mengungkapkan kepada
CNBC bahwa kenaikan harga tersebut disebabkan karena manipulasi harga lewat
perdagangan volume besar.
Lonjakan harga
Bitcoin di tahun 2017 membuatnya menjadi salah satu aset crypto yang paling disoroti. Pemerintah dan ekonom
mulai banyak mengembangkan mata uang digital lain untuk bersaing dengan
Bitcoin. Namun, Bitcoin kembali mengalami reli penurunan harga di tahun 2018
dan 2019.
Ketika banyak sektor
ekonomi dan bisnis lesu akibat pandemi, industri crypto justru kembali aktif, termasuk Bitcoin.
Meski sempat melewati pemeriksaan pasokan pada Maret 2020, pasar crypto mengalami rebound besar
setelahnya akibat dibanjiri investor dan trader.
Berbagai faktor
seperti adopsi Bitcoin oleh perusahaan raksasa dunia hingga legalisasi Bitcoin
di berbagai negara telah berdampak pada perkembangan harga Bitcoin dari tahun
ke tahun. Kini, harganya konsisten naik dan semakin menarik minat publik.
Perkembangan harga
Bitcoin dari tahun ke tahun semakin membaik. Di periode Desember 2020 hingga
Januari 2021, peningkatan harganya telah mencapai 224%. Per Maret 2021, Bitcoin
mencapai harga tertinggi baru, yakni sekitar US$ 60.000. Puncaknya, Bitcoin
mencapai level harga tertinggi (All-Time-High) di
angka US$ 64,804 atau setara dengan Rp 939.993.000 pada 14 April 2021.
Saat diedit artikel
ini, 29 Sept 2022- jam 13:12 wib siang, harga bitcoin merosot tajam tinggal
bernilai US$ 19,432.2076
Tidak ada komentar:
Posting Komentar