Siapa sangka El Salvador bikin gebrakan menjadi negara pertama yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah. Namun, keputusan itu bukan untung. Gara-gara kebijakan tersebut, negara yang berada di Amerika Tengah itu terancam kolaps perekonomiannya.
Pada awalnya, El Salvador percaya diri saat mengadopsi Bitcoin sebab mereka kaya akan energi geothermal untuk penambangan mata uang virtual tersebut yang lebih ramah lingkungan. Bahkan, ketika pertama kali pengumuman itu, El Salvador juga merencanakan pembangunan Kota Bitcoin.
El Salvador rupanya semakin dalam terjerat utang dan sang presiden, Nayib Bukele telah melobi IMF untuk meminjam USD 1,3 miliar, menurut Fortune, berdasarkan pemberitaan pada awal tahun ini. Kemudian beberapa saat setelah Kota Bitcoin diumumkan, obligasi internasional negara itu turun dari 75 sen menjadi 63 sen dan saat ini hanya 36 sen.
Dalam lima bulan setelah El Salvador mengadopsi Bitcoin, diestimasi bahwa sovereign credit negara itu 4 kali lebih buruk dari sebelumnya. Belum lagi harga Bitcoin terpangkas jauh, dari USD 60 ribuan saat El Salvador mulai mengadopsinya dan sekarang berada di bawah USD 40 ribu.
"El Salvador saat ini utang luar negerinya paling tertekan di dunia dan itu karena kebodohan Bitcoin ini. Pasar berpikir bahwa Presiden El Salvador, Nayib Bukele sudah gila dan memang benar demikian," kata Steve Hanke, profesor ekonomi di Johns Hopkins University.
Survei dari Central American University September silam mengungkap bahwa 9 dari 10 warga El Salvador tidak tahu apa itu Bitcoin. Kemudian 8 dari 10 mengaku hanya sedikit percaya pada uang digital, bahkan ada yang menyatakan tak percaya sama sekali.
SUMBER ASLI- https://inet.detik.com/cyberlife/d-6139856/kisah-negeri-yang-merana-akibat-bitcoin?utm_source=detik.com&utm_medium=referral
Begini Cara Kerja Tambang Aset Kripto
Jakarta - Meski nilainya tengah merosot tajam, popularitas aset kripto terbilang tetap tinggi di berbagai kalangan, termasuk cara menambangnya.
Dalam dunia kripto, mining atau kegiatan menambang kripto, serta miners atau berarti penambang kripto, merupakan dua unsur yang sangat penting. Mining sendiri merupakan proses pembuatan koin baru dan juga proses melakukan validasi transaksi kripto.
Dikatakan Direktur All Time Mining - Christoper Vittorio Simon, saat proses transaksi berhasil, pemilik alat mining akan mendapat komisi karena alatnya telah digunakan sebagai alat validasi transaksi.
"Dalam teknologi blockchain, butuh sebuah validator untuk melakukan validasi transaksi. Contohnya bank sebagai validator di saat kita mengirim uang, dan ada biaya transkasi," kata Vitto, dalam keterangan yang diterima detikINET.
00:15 / 00:15
AD
Para penambang, lanjut Vitto, akan bekerja melakukan penyelesaian kode (puzzle) untuk membentuk satu block. Nantinya miners atau penambang yang berhasil membentuk blok akan mendapat upah berupa koin sebagai biaya transaksi.
Dalam kegiatan menambang kripto, alat menambang atau mining rig juga menjadi faktor penting lainnya. Mining rig sendiri merupakan seperangkat komputer yang disusun untuk memudahkan dan meningkatkan performa komputer saat proses menambang kripto.
Dikatakan Chief Technical Officer All Time
Mining Herry Pieter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penambang
khususnya penambang kripto pemula dalam memilih mining rig.
Salah satunya adalah spesifikasi GPU (Graphics
Processing Unit) atau perangkat komputer yang berfungsi menerjemahkan tampilan
ke layar monitor.
"GPU ini paling memengaruhi kecepatan dan
konsumsi daya listrik watt. VGA juga akan sangat berpengaruh ke break
event-point atau titik keseimbangan hasil dari pendapatan dan modal yang
dikeluarkan," kata Herry.
Lebih lanjut, Herry menyebut ada hal lain yang
harus diperhatikan penambang kripto, misalnya membuat lokasi menambang atau
mining site dengan aliran udara yang baik. Itu dilakukan karena suhu ruangan
mining site harus dijaga untuk ketahanan mesin.
"Untuk ukuran ruangan tidak perlu terlalu
besar, tapi lebih menyesuaikan berapa banyak rig yang ada. Kelembapan juga
sangat berpengaruh, jadi kita tidak perlu pakai AC," tambahnya.
Lalu, apa saran bagi penambang yang baru atau
telah terjun ke dunia kripto? Vitto menyadari bahwa saat ini kripto ada dalam
kondisi extreme fear terutama bagi retail market. Belum lagi harga beberapa
koin kripto yang sedang turun.
Hanya saja ia menyebut waktu-waktu seperti ini
adalah waktu yang sangat baik untuk para penambang. Pasalnya, meski profit saat
bear market akan lebih kecil dari biasanya, tetapi tetap memiliki potential
outcome yang besar bahkan melebihi saat bull market.
Ia pun menyebut ada hal yang boleh dilakukan dan
sebaiknya tidak dilakukan para penambang kripto saat ini. Penambang baru, kata
Vitto, harus selalu melakukan riset pribadi karena setiap investasi memiliki
risikonya sendiri.
Sementara hal yang sebaiknya tidak dilakukan
adalah menjual koin yang didapat setiap bulan. Ia mengimbau alih-alih menjual
koin setiap bulan saat harga sedang rendah, sebaiknya ditahan dan dijual saat
harga sedang tinggi.
All Time Mining sendiri merupakan sebuah wadah
atau komunitas bagi para penambang kripto yang sudah ada sejak awal tahun 2022.
Selain Christoper Vittorio Simon dan Herry Pieter, komunitas itu juga diisi
nama-nama miners kawakan lain seperti Prathama Nugraha Tjoeng sebagai Komisaris
dan CMO All Time Mining, Keith $LIME.
Dalam waktu dekat, All Time Mining bersama
Tokocrypto akan mengadakan seminar edukasi yang diperuntukkan bagi penambang
kripto, dalam acara bertajuk "All Time Mining x Tokocrypto Mining 101
& 102" pada Minggu, 19 Juni 2022 di T-HUB Patal SEnayan by Tokocrypto,
Jakarta Selatan.
"Alasan kami membuat edukasi ini adalah
karena sangat banyak orang Indonesia yang mulai melek tentang investasi.
Investasi di cryptomining juga menjamin keamanan setiap investor karena hasil
dari mining kripto langsung masuk ke pemilik mesin mining rig masing-masing,
itu beda dengan jenis investasi lainnya," tutup Vitto.
SUMBER ASLI;
https://inet.detik.com/cyberlife/d-6133663/begini-cara-kerja-tambang-aset-kripto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar